Kanker payudara merupakan kanker pembunuh nomor 2 pada wanita setelah kanker leher rahim (serviks) di Indonesia. Kementerian Kesehatan RI mencatat, pada tahun 2020 terdapat 68.858 kasus kanker payudara, dengan jumlah kematian sebanyak 22 ribu jiwa. Tingginya kasus kanker payudara disebabkan karena adanya beberapa faktor yang mempunyai pengaruh terhadap kejadian kanker payudara yang disebut dengan faktor risiko. Secara garis besar faktor risiko yang meningkatkan kemungkinan seseorang terkena kanker payudara adalah faktor genetik, faktor hormon atau endokrin, faktor reproduksi dan faktor gaya hidup (perilaku). Sejumlah riset menunjukan bahwa faktor reproduksi, faktor hormon dan faktor gaya hidup (perilaku) merupakan faktor risiko yang lebih dominan meningkatkan kemungkinan seseorang terkena kanker payudara ketimbang faktor genetik (Hardisman, 2019). Sementara faktor genetik memberi andil dalam penyakit kanker payudara hanya sebanyak 5-10%, dimana sebagian besar penderita kanker payudara sama sekali tidak memiliki riwayat keluarga dengan penyakit serupa (Kemenkes RI, 2016). Kanker payudara memberikan dampak yang luas baik bagi penderita, maupun bagi negara. Bagi penderita kanker payudara memberikan dampak pada aspek bio, psiko, sosial dan spiritual (Nurachmah, 2016). Selain dari itu juga mengakibatkan menurunnya kualitas hidup, menurunnya umur harapan hidup, dan banyak wanita yang meninggal karena kanker payudara. v Sedangkan bagi negara, kasus kanker payudara yang selalu meningkat memberikan dampak peningkatan pengeluaran negara dalam hal perawatan kanker payudara (Kemenkes RI, 2015). Upaya promotif dan preventif kanker payudara lebih penting dan wajib ada dalam rangka meminimalkan dan mengeliminasi pajanan penyebab/faktor risiko kanker payudara, agar dapat menekan jumlah kasus baru dan mengurangi jumlah kematian wanita karena kanker payudara. Upaya pencegahan kanker payudara harus komprehensif dari hulu ke hilir dengan pencegahan kearah promotif. Model SUKMA (Stop Untuk Kanker Mammae) merupakan sebuah model promosi kesehatan yang dibangun berdasarkan hasil penelitian penulis. Model ini dapat digunakan oleh wanita secara mandiri untuk menambah / meningkatkan pengetahuan tentang kanker payudara berikut faktor risiko kanker payudara dan upaya pencegahannya. Dengan model ini wanita bisa mengevaluasi dirinya tentang faktor risiko apa saja yang ada pada dirinya sehingga dapat memotivasi untuk melakukan upaya pencegahan. Model ini juga dapat digunakan oleh bidan dalam melakukan edukasi/penyuluhan kesehatan sehingga memberikan kemudahan dalam pelaksanakan kegiatan promosi kesehatan tentang kanker payudara dan upaya pencegahannya.
Inovasi Model SUKMA dalam Upaya Promotif dan Preventif kanker payudara
Rp77,500
- Penulis: Dr. Sukmayenti, A.Md.Keb, S.KM, M.Kes
- Editor:dr. Dalila Andra
- Penerbit : CV. Gita Lentera
- Kategori : Buku Referensi
- ISBN : Dalam Pengajuan
- Ukuran : 15,4 x 23 cm
- Halaman : vii, 112 hlm
- Ketersediaan : Pesan Dulu
- Tahun : September 2024
Reviews
There are no reviews yet.