Sinopsis :

Kopi dan tanah Gayo bagai dua sisi mata uang yang tidak dapat dipisahkan. Tanaman kopi menjadi pemandangan alam yang tersaji bagi sesiapa yang menjajaki kaki di kota dingin itu. Mulai dari Kabupaten Bener Meriah, Aceh Tengah hingga Gayo Lues. Rasanya, tidak ada keluarga Gayo yang tidak memiliki kebun kopi.  Ini yang kemudian menjadikan kopi sebagai identitas kultural masyarakat Gayo. Kopi, tidak saja hadir sebagai pemuas rasa, ia menjadi kendi penghidupan masyarakat Gayo. Dengan ini lah buku ini hadir dengan mengangkat tema “Orientasi Nilai dan Habitus Petani Gayo”. Sebuah ulasan kompleks dengan menghadirkan berbagai perpektif tentang petani kopi dalam konteks sosio antropologis. Buku ini menghadirkan fenomena perubahan orientasi budaya tersebut terutama dalam perubahan pola konsumsi petani yang semakin dituntut untuk beradaptasi dengan kebutuhan konsumsi modern. Pola budaya pertanian lama yang semata-mata untuk pemenuhan kebutuhan subsistensi berubah kepada pola pertanian modern yang berorientasi pada market. Ditulis oleh dosen yang juga berdomisili di Aceh menjadikan buku ini sebagai referensi menarik untuk melihat fenomena petani Kopi gayo dalam perspektif sosio Antropologis.